Brendan Rodgers diberi kesempatan untuk mengunjungi musium baru milik Liverpool dan sang manajer semakin terinspirasi membuat sejarah atas dirinya sendiri setelah mengunjungi musium baru di Anfield.

Rodgers sendiri mengenang kembali saat klub didirikan pada 1892 serta masa keemasan The Reds di masa lalu, dari Alan Hansen hingga Jamie Carragher, dan Elisha Scott hingga Simon Mignolet.
"Salah satu hal yang pertama kali saya lakukan ketika datang ke Liverpool adalah mengunjungi musium bersama keluarga saya," kata Rodgers.
"Ketika saya diundang untuk datang ke musium baru saya tergugah untuk mengetahui seperti apa itu.
"Rasanya sangat brilian, kembali mengenang dan melihat apa yang telah pemain berikat di musium - dari medali Liga Champions Alan Hansen hingga seragam yang terakhir kali dikenakan oleh Jamie Carragher melawan QPR.
"Kekayaan sejarah klub ini adalah alasan penting mengapa saya datang ke sini. Cerita mengenai Liverpool Football Club sangatlah mendunia. Para legenda akan terus hidup di sini karena sejarah yang luar biasa bersama para pemain dan juga para manajer.
"Saya selalu menghormati apa yang telah mereka raih. Kami adalah klub masa kini yang mencoba untuk terus berkembang tapi salah satu yang terbesar di sini adalah sejarahnya - dan itu tidak pernah boleh terlupakan.
"Saya berharap dan berdoa jika suatu saat nanti saya dapat menambahkan sesuatu ke musium ini ketika saya sudah pensiun dari Liverpool saya mempunyai tanda saat masa saya di sini."
Yang Rodgers pertama lakukan adalah kembali mengenalkan tanda 'This Is Anfield' di lorong sejak 1970an dan mengembalikan jaring merah di gawang Anfield.
"Tanda dan jaring adalah hal yang penting untuk suporter dan itu penting buat saya bahwa mereka tahu saya mengerti sejarah besar klub ini," ia menambahkan.
"Tapi saya belum mengubah setiga di bendera corner. Hari itu akan datang.
"Bagian penting menjadi manajer Liverpool adalah mengambil cinta dari suporter. Saya sendiri adalah suporter yang sama seperti mereka. Yang berbeda hanya saya mendapatkan kesempatan untuk berada di pinggir lapangan saat hari pertandingan."
Rodgers sendiri mengenang kembali saat klub didirikan pada 1892 serta masa keemasan The Reds di masa lalu, dari Alan Hansen hingga Jamie Carragher, dan Elisha Scott hingga Simon Mignolet.
"Salah satu hal yang pertama kali saya lakukan ketika datang ke Liverpool adalah mengunjungi musium bersama keluarga saya," kata Rodgers.
"Ketika saya diundang untuk datang ke musium baru saya tergugah untuk mengetahui seperti apa itu.
"Rasanya sangat brilian, kembali mengenang dan melihat apa yang telah pemain berikat di musium - dari medali Liga Champions Alan Hansen hingga seragam yang terakhir kali dikenakan oleh Jamie Carragher melawan QPR.
"Kekayaan sejarah klub ini adalah alasan penting mengapa saya datang ke sini. Cerita mengenai Liverpool Football Club sangatlah mendunia. Para legenda akan terus hidup di sini karena sejarah yang luar biasa bersama para pemain dan juga para manajer.
"Saya selalu menghormati apa yang telah mereka raih. Kami adalah klub masa kini yang mencoba untuk terus berkembang tapi salah satu yang terbesar di sini adalah sejarahnya - dan itu tidak pernah boleh terlupakan.
"Saya berharap dan berdoa jika suatu saat nanti saya dapat menambahkan sesuatu ke musium ini ketika saya sudah pensiun dari Liverpool saya mempunyai tanda saat masa saya di sini."
Yang Rodgers pertama lakukan adalah kembali mengenalkan tanda 'This Is Anfield' di lorong sejak 1970an dan mengembalikan jaring merah di gawang Anfield.
"Tanda dan jaring adalah hal yang penting untuk suporter dan itu penting buat saya bahwa mereka tahu saya mengerti sejarah besar klub ini," ia menambahkan.
"Tapi saya belum mengubah setiga di bendera corner. Hari itu akan datang.
"Bagian penting menjadi manajer Liverpool adalah mengambil cinta dari suporter. Saya sendiri adalah suporter yang sama seperti mereka. Yang berbeda hanya saya mendapatkan kesempatan untuk berada di pinggir lapangan saat hari pertandingan."
0 Response to "Rodgers ingin catatkan namanya di sejarah panjang Liverpool"
Posting Komentar